Motto

Dari seorang ibu untuk dibagi ke dan dikomentari oleh semua pemerhati anak...

Sabtu, 20 Oktober 2007

Apa yang Harus Dilakukan Agar Anak Berperilaku Terpuji?

Dalam upaya membesarkan anak terkadang orang tua merasa kewalahan dan tidak tahu harus bagaimana menghadapi anaknya yang sulit diatur, tidak patuh, tidak peduli dan bahkan sering menyakiti perasaan orang tuanya (membentak dan melawan). Padahal mereka sudah merasa telah memberikan segala yang diinginkan anaknya seperti kebutuhan pendidikan, pakaian, mainan, dan makanan. Namun mengapa anak tetap saja tidak mau patuh, sopan, disiplin dan bertanggung jawab?


Perlu kita pahami bahwa seorang anak bukan hanya memerlukan kebutuhan jasmani saja seperti uang untuk membeli mainan dan makanan, sekolah di tempat yang bergengsi, dan pakaian yang mahal. Tetapi, ada kebutuhan lain yang dapat memberikan hidup anak akan menjadi lebih berarti. Kebutuhan tersebut adalah terpenuhinya kebutuhan rohani seperti kasih sayang, cinta, perhatian, dan pujian terutama dari orang-orang terdekatnya, orang tua.


Kita setuju bahwa rumah (keluarga) merupakan sekolah pertama bagi anak. Tempat dimana seorang anak pertama kali mendapatkan pelajaran tentang bagaimana ‘hidup’. Orang tua adalah guru pertama yang mengajarkan dan membimbing anak bagaimana berperilaku. Untuk itu, ada beberapa unsur pokok yang perlu orang tua lakukan agar mudah dalam mendidik anak berperilaku terpuji (Mahmud Al-Khal’wi dan Muhammad Said Mursi 2007), yaitu memberikan kasih sayang, bersikap sabar, dan memberikan tauladan.


Cinta dan kasih sayang.
Pemaksaan dan kekerasan bukan merupakan cara yang baik dalam mendidik anak. Tindakan orang tua tersebut tidak akan mampu menyelesaikan masalah yang terjadi, justru sebaliknya. Pemaksaan atau kekerasan yang dilakukan oleh orang tua sebagai cara untuk mendidik anak dapat mendorong timbulnya masalah baru dalam diri anak. Anak akan mengalami luka bathin atau berperilaku keras dan kasar karena ia akan menganggap bahwa kekerasan dan pemaksaan adalah cara biasa untuk menyelesaikan masalah.

Sebagai orang tua yang mendambakan anak yang berperilaku terpuji, hendaklah mendidiknya dengan kelembutan, cinta dan kasih sayang. Seseorang akan mampu memberi sesuatu jika ia memiliki sesuatu untuk diberikan, begitu juga pada diri anak. Seorang anak akan mampu memberikan cinta, kasih sayang dan kelembutan jika ia memiliki semua itu.

Orang tua yang memberikan segudang cinta kepada anak mampu membuat anak menjadi ’jatuh cinta’ kepada orang tuanya. Kita semua tentu setuju bahwa jika seseorang telah jatuh cinta maka ia akan melakukan segalanya untuk membahagiakan orang yang dicintainya, begitu juga pada anak. Anak yang mencintai orang tuanya akan selalu mendengarkan kata-kata mereka dan tidak melakukan sesuatu yang akan mengecewakan orang tuanya.



Kesabaran.
Pada umumnya, sebuah proses yang dilakukan dengan tergesa-gesa tidak akan menghasilkan sesuatu yang maksimal. Contohnya, ketika seorang ibu membuat suatu makanan untuk pesta. Masakan yang dihasilkan sang ibu tersebut bila dilakukan dengan tergesa-gesa dapat menimbulkan beberapa kemungkinan yang membuat tampilan, rasa ataupun warna makanan tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Hal di atas akan sama hasilnya, jika orang tua membesarkan anak dengan sikap tidak sabar (terburu-buru). Mendidik, merawat dan membimbing anak selain perlu waktu tentunya memerlukan kesabaran dari pendidiknya, orang tua.

Proses membesarkan anak tidak mungkin dapat dilakukan dengan instan. Ada hal-hal tertentu yang memerlukan kesabaran dalam melaksanakannya, seperti pada saat orang tua menghadapi anak yang melakukan kesalahan atau ketika orang tua sedang menerapkan sikap disiplin kepada anak.

Tindakan menasehati, membimbing dan mengarahkan anak selain memerlukan ilmu dan keterampilan diperlukan juga sebuah kesabaran. Sering kali orang tua perlu mengingatkan, menasehati dan memberikan contoh berulang. Untuk itu, jika orang tua tergesa-gesa dalam bertindak kemungkinan masalah yang terjadi bukannya cepat selesai tetapi sebaliknya akan menimbulkan masalah baru seperti orang tua dan anak mengalami stress dan salah faham.

Teladan yang baik
Pada dasarnya anak senang meniru. Salah satu bentuk perilaku yang ia miliki diperolehnya dengan cara mencontoh dari orang-orang terdekatnya. Untuk itu, orang tua dan anggota keluarga lain perlu berhati-hati dalam bersikap dan bertindak terutama ketika sedang berada di dekat anak.

Anak belajar dari apa yang diperlihatkan kepadanya baik dengan sengaja maupun tidak disengaja. Orang tua tidak mungkin mengharapkan anaknya untuk tidak berbohong jika dalam berbicara orang tua selalu berbohong. Begitu juga dalam hal menanamkan perilaku terpuji pada anak ( Sabar, disiplin dan bertanggung jawab) perlu sebuah tauladan dari orang tua kepada anaknya.

Tidak ada komentar: